Langsung ke konten utama

EMPAT HAL YANG DIHARAMKAN ALLAH

Stop, Sign, Traffic, Danger, Warning
pixabay
Setiap manusia memiliki potensi kebaikan dan keburukan. Kebaikan akan senantiasa terjaga dengan memperbanyak amalan kebaikan dan sesuai ajaran Islam, sebaliknya potensi keburukan timbul akibat permisif terhadap hal-hal yang meragukan. Untuk mngelola amal soleh kita agar tidak terjebak kepada hal yang buruk maka penting untuk memperhatikan hal-hal yang dilarang agama bahkan diharamkan.

Setiap muslim harus meninggalkan apa yang diharamkan Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus tahu apa saja yang diharamkan-Nya Rasulullah saw. Bersabda,

“Sesungguhnya Allah azza wa jallah mengharamkan kamu : mendurhakai ibu, menguburkan anak perempuan hidup-hidup, enggan membayar kewajiban, dan menuntut yang bukan haknya.”(HR Muslim dari Mughirah bin Syu’bah)
Berdasarkan hadits diatas, dari sekian banyak yang diharamkan, ada empat hal yang harus kita hindari yaitu sebagai berikut.

DURHAKA KEPADA IBU
Orang tua, apalagi ibu adalah orang yang harus sangat dihormati. Bila anak durhaka yang menyebabkan orang tua tidak ridha, maka Allah pun tidak ridha kepadanya. Rasulullah saw. Bersabda,

“Ridha Rabb (Allah) tergantung pada ridha kedua orang tua dan murka Rabb ( Allah) tergantung pada ridha kedua orang tua dan murka Rabb (Allah) tergantung pada murka orang tua.” (HR Hakim dan Tirmidzi)

MEMBUNUH ANAK
Membunuh merupakan sesuatu yang sangat tidak dibenarkan Allah SWT, apalagi bila yang dibunuh adalah anak dengan cara yang sangat kejam, seperti menguburkannya. Hal ini merupakan dosa yang besar. Allah swt. Berfirman,

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh dosa yang besar.”(al-Israa’:31)

Kondisi ini pernah tercatat dalam sejarah saat Fir'aun berkuasa. Ia memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Ia gelisah saat para peramalnya memberikan kabar jika kekuasaan Fir'aun akan tumbang oleh bayi laiki-laki.

TIDAK MENUNAIKAN KEWAJIBAN
Ketika seorang muslim memiliki kewajiban yang harus ditunaikan, maka dia harus segera menunaikannya, baik berupa janji, utang maupun tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Allah swt. Berfirman,

“wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji janji.”(al-Maa’idah:1)

Kekuatan moral dapat mengalahkan kekuatan materi. Mental yang hebat akan mampu mengalahkan kelengkapan arsenal. Spirit perjuangan 45 mampu mengalahkan arogansi agresor. Maka menunaikan kewajiban menjadikan menjadi kunci utama keberhasilan.

Misalkan mampu menunaikan kewajiban pelunasan hutang maka 'merdeka' dari belenggu riba. 

MENUNTUT YANG BUKAN HAKNYA
Menuntut, apalagi mengambil sesuatu yang bukan hak kita merupakan sesuatu yang diharamkan. Oleh karena itu termasuk memakan sesuatu secara batil. Allah swt. Berfirman,

“Dan janganlah kamu makan harta diantara kamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.”(al-baqarah:188)

Merampok, menjambret, korupsi dan mencuri adalah bagian menuntut yang salah. Mengambil sesuatu yang bukan hanya merupakan perbuatan yang menyusahkan orang, komunitas, kelompok, organisasi, pemerintah bahkan negara.

Semoga empat hal tersebut menjadi rambu, kode jalan kebaikan, agar terhindar dari laknat Allah insyaallah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Negeri Syam

pixabay Berbicara tentang Syam, tiada habisnya. Negeri yang mengalami pencerahan peradaban yang maju dan moderen pada zamannya. Negeri dimana rasul-rasul banyak berdomisili. Syam menjadi icon peradaban yang modern. Peninggalan-peninggalan kebudayaan mencerminkan kemajuan manusia pada zaman itu. Dalam surah al-A'araf ayat 137, Allah menegaskan bahwa negeri-negeri yang dipusakakan untuk Bani Israel tersebut tak lain adalah Syam. Negeri yang subur dan berlimpah kemakmuran. Tempat sejarah dan peradaban manusia mencapai kemajuan yang pesat. "Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri- negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya." Demikian pula, Allah menyelamatkan Ibrahim dan Luth ke negeri-negeri yang diberkahi adalah Syam. Inilah penegasan dalam surah al-Anbiyaa' ayat 71. Al-Imam al-Waqidi dalam bukunya yang berjudul The Islamic Conquest of Syria menyebutkan, Syam bermakna  signifikan dalam penamaan Islam. Alquran menyebutnya sebagai

MENJAGA SANG BUAH HATI

pixabay Menjaga buah hati adalah amanah. Ya amanah dari Allah kepada ibu dan bapak. Amanah yang unik. Apabila dikerasi maka besar kemungkinan dia patah, takut, minder. Apabila diasuh dengan serba boleh, ada kemungkinan dia salah arah. Namun yang perlu kita ingat buah hati adalah amanah didalamnya ada ujian dan nikmat. Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (At Taghabun 14-15) Kata kuncinya Memaafkan, tidak memarahi dan mengampuni kesalahannya dengan hikmah dan kebaikan. Kunci hati manusia adalah hak Allah. Ibu dan bapak hanya berusaha. Maka setiap perbuatan ibu dan bapak harus memperhatikan sisi-sisi kearifan. Di depan anaknya , ibu da